Green Smoothies
TUESDAY, 15 OCTOBER 2013 0:01:41
by Annisa Satriana in Tips
for Beverages, Dads, Healthy Diets, Moms, Vegetables
Karena membaca thread ini saya jadi semangat untuk juicing juga. Lebih tepatnya memblender soalnya saya pake blender bukan juicer.
Awalnya masih belum percaya diri bikin green smoothies seperti Nadya Hutagalung atau Sophie Navita, jadinya 100% pakai buah saja… Ini beberapa di antaranya:
Nah setelah itu, saya mulai bereksperimen dengan oat, almond, kismis, dan bahan-bahan lain.
Kadang pagi hari buru-buru berangkat kerja, smoothies saya bawa dalam tumbler karena minum smoothies ini harus pelan-pelan, dihayati saking enaknya.
Nah setelah itu baru saya beranikan diri untuk membuat green smoothies. Sebelumnya saya menganut paham Food Combining ala Erikar Lebang, di mana sayur dan buah tidak boleh dikonsumsi bersama-sama. Tapi setelah membaca kultwit dari Sophie Navita, saya Bismillah memulai ber-green smoothies ria. Saya sadar betul bahwa sehari-hari saya sangat kurang asupan sayuran segar. Cara mudahnya ya dibuat green smoothies. Prinsip utama dari green smoothies adalah menggabungkan buah dan sayur berdaun hijau, dengan pengecualian daun bayam merah ya. Jadi kalau menggabungkan buah dan sayur umbi (wortel, kentang, dll) atau sayur bunga (brokoli, kembang kol, dll), tidak sesuai dengan pakem green smoothies.
Ini beberapa green smoothies yang saya buat. Walaupun hampir semua berwarna hijau, tapi rasanya beda-beda loh!
Green Smoothies disarankan diminum dalam kondisi perut kosong. Saya biasanya minum pagi hari sebelum sarapan. Karena penganut food combining (walaupun belum 100%), setelah minum green smoothies pun saya sarapan buah potong segar, biasanya sih pepaya.
Banyak yang bertanya, memangnya tidak kembung dan sakit perut ya minum jus pagi-pagi? Alhamdulillah saya tidak mengalaminya. Dan Ayah saya yang punya gastritis lumayan parah juga ternyata oke-oke aja perutnya saat mencoba campuran buah sayur di atas.
Pertanyaan lain yang banyak muncul adalah soal rasa green smoothies. “Memangnya tidak langu ya minum sayuran dijus?” Ya kalau salah campuran sih biasanya memang akan aneh rasanya. Seperti smoothies ini yang rasanya agak aneh di mulut saya karena hanya pakai 1 jenis buah. Saya belum terbiasa minum smoothies yang lebih banyak sayurnya.
Jadi siasat saya untuk mengatasi rasa langu adalah menggunakan buah-buahan yang rasanya segar seperti nanas, strawberry, kiwi hijau (bukan kiwi gold), plum, air jeruk (peras jeruk sendiri, bukan beli kemasan), menambahkan sayur daun herbs seperti dill dan mint (sejauh ini baru 2 itu yang saya gunakan. Lain kali mau coba pakai basil dan cilantro, hmm… pasti segar!) atau tambahkan perasan jeruk lemon dan jahe.
Saran saya untuk mama yang mau mencoba green smoothies:
- Awali dengan campuran buah 60% dan sayur 40%. Nanti setelah terbiasa, komposisi bisa jadi 50%-50%.
- Minum green smoothies pelan-pelan sambil dikunyah agar enzim pencernaan yang ada di mulut juga ikut keluar jadi tidak terlalu berat dicerna di perut.
- Jangan lupa cuci bersih dulu sayur buah mentah yang akan kita buah smoothies. Bisa pakai cuka apel atau sabun cuci yang food grade.
- Lebih baik menggunakan buah-buah yang rasanya segar untuk menutupi rasa langu sayuran dari pada menggunakan buah manis.
- Tidak perlu memaksakan diri untuk pakai buah dan sayur import yang mahal. Kalau tidak ada kale, kan ada chinese kale alias kailan. Harga cilantro atau basil mahal? Mungkin bisa coba pakai sayur berdaun wangi khas Indonesia, seperti kemangi, kenikir, atau daun poh-pohan.
- Minum green smoothies saat perut kosong dan baru bisa makan makanan yang dimasak 30 menit setelah minum green smoothies.
- Kalau sudah terlanjur makanan masakan matang, tunggu 3 jam dulu sebelum minum green smoothies.
- Mentang-mentang sudah minum green smoothies, jadi ga perlu makan sayur lagi? Jangan ya mama… Dalam menu harian, tetap sertakan sayur buah segar.
Yuk biasakan keluarga kita makan (atau dalam hal ini, minum) sayur dan buah segar, Urban mama… Niscaya, badan lebih segar dan terhindar dari berbagai penyakit.