1. Sediakan Termometer di Rumah
Case 1:
Pasien (P): Dok, saya demam tinggi dari kemarin!
Dokter (D): Diukur ga Pak pakai termometer di rumah?
P: Ngga, saya ga punya termometer.
Setelah diukur menggunakan termometer di ruang praktek, ternyata suhu pasien tersebut normal, 36.7oC
D: Ngga demam tuh pak..
P: Masa sih, Dok? Nih pegang deh, panas gini!
Case 2:
D: Wah, Ibu demam nih.. 38.8oC.. Pantesan Ibu pusing, badan sakit2
P: Ah, masa sih Dok? (pasien sambil megang2 dahi pakai telapak tangan). Ini ga panas ko..
So people, your palm is not the right device to measure your body temp.. Please use thermomether!
2. Tidak Perlu Berobat Jika Baru Demam 1-2 Hari
Case 3:
P: Saya demam tinggi dari pagi Dok!
D: Ada keluhan lain, Pak?
P: Sakit kepala, badan sakit-sakit semua, linu2..
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, ternyata tidak ada kelainan, hanya suhu badannya saja yang meningkat. Keluhan lain yang disampaikan pasien hanyalah gejala penyerta infeksi virus. Obat yang diberikan? Hanya Paracetamol 500 mg yang mungkin harganya hanya 3k IDR. Sementara biaya konsultasi dokter berkisar antara 30k IDR-100k IDR (tergantung praktek dokter yang anda datangi).
So people, when you got fever, instead of wasting your money to pay doctor's consultation fee, it's better if you take a rest at home, drink plenty of fluid, apply warm compress and buy paracetamol in nearest store (it's an OTC drugs anyway!) When your fever stay more than 3 days, that's your cue to go to doctor.
3. Hentikan "Doctor Shopping"
Case 4:
P: Dok, saya udah batuk pilek radang 2 minggu, udah berobat 4 kali tapi ga sembuh2!
D: Emang dapat obat apa aja Bu?
Lalu pasien tersebut mengeluarkan bungkusan berisi berbagai macam obat ke hadapan dokter. Setelah dilihat oleh dokter, ternyata obat-obatan yang diberikan oleh empat dokter yang berbeda itu mengandung corticosteroid (anti radang), paracetamol dan mukolitik (pengencer dahak) yang sama dengan merk-merk yang berbeda.
D: Ko obatnya masih banyak Bu? Emang ga diabisin dulu obatnya sebelum pindah ke dokter lain?
P: Ngga ah! Saya minum sekali ga ada perubahan jadi saya pindah dokter aja deh!
So people, don't ever think that drugs work like a magic! It takes time for you to feel the effect!
4. Selalu Ingat Obat-obatan Apa Saja yang Sudah Dikonsumsi
Case 5:
P: Dok, saya batuk pilek hampir 1 minggu. Udah berobat, obat udah abis tapi ga ada perubahan.
D: Apa obat yang udah diminum Pak?
P: Wah, ga tau dok.. Ga apalin namanya..
D: -____-
So people, if you already go to more than 1 doctor, please remember or bring your previous drugs so your current doctor wont waste your money on giving you the same drugs.
5. Antibiotik Bukan Obat Dewa
Personally, I rarely use antibiotics. I even slightly hate them! Saya bukan anti antibiotik lho.. Saya tetap akan meresepkan antibiotik jika memang ada indikasi. Yang saya benci adalah karena antibiotik banyak disalahgunakan dan dipakai secara liar karena bebas dibeli di apotek.
Case 6:
P: Dok, saya batuk pilek udah 1 minggu ga sembuh-sembuh nih!
D: Sudah sempat minum obat belum, Bu?
P: Saya udah berobat sih tapi belom dapet antibiotik.. Makanya ga sembuh-sembuh.. Ingus saya udah ijo!
D: Batuk pilek penyebabnya virus ko Bu, jadi ga butuh antibiotik. Daya tahan Ibu aja yang dikuatin.
P: Ga bisa Dok, kalo ga minum antibiotik ga sembuh-sembuh saya!
Case 7:
P: Dok, saya batuk pilek udah 3 hari.
D: Udah minum obat belum Pak?
P: Saya ga berani asal-asalan minum obat warung, Dok.. Kemarin cuma minum amoxilin yang 250mili 1 aja.
D: -_____- (dalam hati: "udah ngasal minum antibiotik, dosisnya ngaco pula..!")
Masalah penggunaan antibiotik memang sudah jadi dilema sejak dulu. Entah siapa yang memulai tapi mindset pasien sudah disetel, kalau tidak konsumsi antibiotik, sakitnya tidak akan sembuh. Padahal batuk pilek umumnya disebabkan oleh virus. Walaupun dahak atau ingus anda sudah berwarna hijau pun, itu bukan indikasi pemberian antibiotik. Ada bahan bacaannya disini, sini dan sini. Untuk bahasan berbahasa Indonesia, bisa simak di milis sehat. Mungkin anda berpikir, "Apa sih susahnya nih dokter ngeresepin antibiotik? Toh gw bayar ini!" Meresepkan sih gampang.. Tapi penggunaan antibiotik yang tidak tepat bisa mengakibatkan resistensi antibiotik yang bisa menciptakan "Superbug". Apa anda mau kita kembali ke jaman sebelum Alexander Fleming menemukan Penicillin?
So people, think twice before you decide to use antibiotics!
Nice posting sepanjang gw baca blog elu. Hihihi.. Ijin share yak.. Mantaps lah ;).
BalasHapusihihihihi..jadi maluuuu.. Boleh di-share, biar orang Indonesia makin pinter kalo berobat..
BalasHapus