Senin, 25 Februari 2013

FIFO or not (fully) FIFO?

Kemarin ada teman saya yang bertanya, "Sa, emang sekarang udah ga pake sistem FIFO (First In-First Out) lagi ya kalo ngasi ASIP?" Saya balik nanya, "Emang sekarang pakai cara apa?" Ternyata kata teman saya,  banyak yang menyarankan untuk dicampur antara perahan lama dan perahan baru agar bayi bisa dapat ASI dengan kadar nutrisi yang lebih baik. 
Waktu saya ikut pelatihan manajemen laktasi, salah satu pembicara memang menyarankan untuk selalu memberikan ASIP paling fresh untuk bayi. Ilustrasi beliau saat itu seperti ini,

"Hari pertama Ibu bekerja, berikan ASIP dengan umur termuda untuk bayi, jumlahnya sesuaikan dengan kebutuhan bayi. Misalnya kebutuhan bayi 500 ml untuk ditinggal kerja 10 jam. Untuk kebutuhan besok, pakai hasil perahan Ibu hari ini. Jika hasil perahan Ibu tidak mencukupi, misalnya hanya bisa memerah 350 ml, maka sisanya baru Ibu ambil dari stok ASI beku yang umurnya paling tua (maksudnya hasil perahan tanggal paling lama). Kalau hasil perahan melebihi kebutuhan bayi perhari, misalnya Ibu bisa dapat 600 ml hari itu, maka sisa 100 ml baru Ibu bekukan untuk stok"

Begitu sih kata beliau.. Bukannya saya sok tahu ya.. Tapi saya sih ga mau ribet orangnya.. Pake FIFO aja biar ga pusing..

Memang sih.. Saat ASI melewati proses pendinginan, pembekuan, dicairkan dan dihangatkan.. Ada protein yang rusak, kandungan antibodinya berkurang, etc.. But still.. Frozen breast milk is soooo much better than formula.. Jadi ya Ibu-Ibu.. Ga perlu dipusingin anda mau pakai prinsip apa.. Syukur Alhamdulillah anda masih bisa ngASI. Jangan takut anak anda dapat ASI yang sudah "berkurang" nilai nutrisinya karena sudah dibekukan karena toh saat anda sudah pulang kerja, anda masih tetap menyusui langsung kan? Saat itulah anak anda dapat ASI yang paling fresh!

Saya punya tabel perbandingan nutrisi antara fresh breast milk vs frozen breast milk vs formula.. Tapi saya cari dulu ya.. Kalau ketemu, nanti saya update postingan ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar